Al_baitu jamilatun

Al_baitu jamilatun
Al Baitu jamilatun

Monday, June 2, 2008

Taqdir

Taqdir

Ahli Syurga dan Ahli Neraka
Dari ‘Abdullah r.a. katanya: “Rasulullah saw yang mutlak benar menceritakan kepada kami, sesungguhnya proses penciptaan seseorang kamu setelah berada dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian dia menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama 40 hari. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) selama 40 hari. Kemudian diutus malaikat meniupkan ruh (jiwa) kepadanya. Kemudian diperintahkan kepada malaikat menulis empat ketetapan. Yaitu mengenai rezekinya, ajalnya, ‘amalnya dan celaka atau bahagia. Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang yang beramal dengan amalan ahli syurga sehingga jaraknya ke syurga hanya tinggal sehasta, tetapi suratan taqdirnya menetapkan dia menjadi ahli neraka, lalu dia beramal (pada usia umurnya) dengan amalan ahli neraka. Sebaliknya seseorang yang beramal dengan amalan ahli neraka sehingga jarak nya ke neraka hanya hanya tinggal sehasta, tetapi suratan taqdirnya telah ditulis menjadi ahli surga, lalu (pada usia umurnya)dia beramal dengan amalan ahli surga.

Dari Hudzaifah bin Asid r.a katanya Rasulullah saw bersabda:” Setelah nutfah berada dalam rahim 40 atau 45 malam, maka datang malaikat kepadanya, seraya bertanya kepada Allah Ta’ala. “Ya Tuhan! Apakah dia ini celaka atau bahagia?” Maka ditulis salah satu di antara keduanya. Tanya, “ Apakah dia laki-laki atau perempuan?” Maka ditulis salah satu di antara keduanya. Kemudian ditulisnya pula amalan serta hasil amalannya, ajalnya dan rezekinya. Kemudian bukunya dilipat, tidak ditambah dan tidak dikurangi.”

Dari ‘Ali r.a. katanya: “Pada suatu hari kami menghantar jenazah ke perkuburan Baqi Al Gharqad. Rasulullah saw mendatangi kami, lalu beliau duduk. Maka kami pun duduk pula di keliling beliau. Baginda memegang sepotong ranting, menunduk, dan menggaris-garis pasir dengan ranting. Kemudian baginda bersabda” Tidak seorang jua pun di antara kamu melainkan tempatnya telah ditentukan Allah Ta’ala di surga atau neraka. Telah ditetap Allah apakah dia celaka atau bahagia. Maka bertanya seorang sahabat, “ Ya Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak lebih baik kita diam saja menunggu suratan taqdir nasib kita tanpa beramal?” jawab baginda,” Orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang yang bahagia, adalah kerana dia beramal dengan amalan orang bahagia, dan orang yang telah ditetap Allah menjadi orang celaka adalah kerana dia beramal dengan amalan orang celaka. Kerana itu beramallah!. Semua sarana telah disiapkan, adapun orang-orang bahagia, mereka dimudah untuk mengamalkan amalan orang-orang bahagia. Dan orang-orang celaka, mereka dimudahkan untuk beramal dengan amalan orang-orang celaka.” Kemudian beliau membaca ayat:” Adapun orang-orang yang suka memberi dan bertaqwa maka Kami siapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang bakhil dan merasa dirinya cukup , serta mendustakan pahala yang terbaik. Maka akan Kami siapkan baginya jalan yang sukar”.

Bicara Nabi Adam a.s dan Nabi Musa a.s:

Dari Abu Hurairah r.a. katanya: Rasulullah saw. Bercerita bahawa Adam dan Musa pernah berbantahan. Kata Musa a.s “ hai Adam! Engkau adalah bapak kami, tetapi engkau telah mengecewakan kami kerana menyebabkan kami keluar dari surga.” Jawab Adam a.s” Engkau hai Musa! Engkau telah dipilih dan diistimewakan Allah Ta’ala. Dengan kehendakNya engkau dapat bercakap-cakap dengan Nya.. Apakah engkau menyesaliku kerana urusan yang telah ditaqdirkan Allah atasku sejak 40 tahun sebelum aku diciptakan Nya?” Sabda Nabi saw, “Demikianlah Adam a.s dan Musa a.s saling berbantah.”

Segala-galanya terencana

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash r.a. katanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda: Allah Ta’ala telah menetapkan segala ketetapan (Taqdir) bagi seluruh makhluq, lima puluh ribu tahun sebelum diciptakanNya langit dan bumi. Dan (ketika itu) ‘Arasy Allah Ta’ala berada di atas air.”

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash r.a. katanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda: ” Sesungguhnya hati anak Adam seluruhnya berada di antara dua jari (kekuasaan) Allah Ta’ala , bagaikan hanya sebuah saja. Allah Ta’ala sanggup menggerakkannya bagaimana menurut kehendakNya. Lalu Rasulullah saw. Mendoa, “Allahumma musharrifal qulub, sharrif quluubana ‘alaa thaa’atika”. Maksud doa tersebut “Wahai Allah yang menggerakkan seluruh hati. Gerakkan hati kami untuk mentaati Engkau.”

Dari ‘ Abdullah bin ‘Umar r.a. katanya Rasulullah saw bersabda:”Segala-galanya telah ditetapkan (taqdir yang tak dapat diubah lagi). Hingga sampai kepada kelemahan dan ketrampilan,”

Ajal tak dapat diundur atau dipercepatkan:

Dari ‘Abdullah r.a katanya” pada suatu waktu Ummu Habibah isteri Nabi saw mendoakan:” Wahai Allah! Panjangkanlah usiaku bersama-sama suamiku Rasulullah saw., dan dengan bapakku Abu Sufyan, dan dengan saudaraku Muawiyah.” Maka bersabda Nabi saw.,” Engkau memohon ajal yang sudah pasti ( tak dapat diubah), memohon jumlah hari yang sudah ditetapkan hitungannya, serta rezeki yang sudah dibagi-bagi, yang tak dapat disegera sebelum tiba waktu, dan dapat diundur sedikit jua pun dari waktu yang telah ditetapkan semula. Seandainya engkau mohon kepada Allah Ta’ala perlindungan dari siksa neraka atau dari siksa kubur, itu lebih baik dan lebih bagus.

Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah saw bersabda, “ Orang mukmin yang kuat (jasmani dan rohaninya) lebih disukai Allah Ta’ala daripada orang mukmin yang lemah. Namun begitu, kedua-duanya sama-sama mempunyai kelebihan. Jagalah agar kamu selalu dalam keadaan (situasi) yang bermanfaat bagi dirimu dan mohonlah selalu pertolongan kepada Allah Ta’ala dan jangan bosan. Jika engkau mendapat cobaan, jangan berkata, seandainya (tadi) aku perbuat begini dan begitu (tentu tidak akan begini jadinya).” Tetapi ucapkanlah:”Allah Maha Kuasa berbuat sekehendak Nya” Kerana kata-kata “Law” (seandainya/kalau) memberi peluang bagi syaitan.

Dari ‘Aisyah, Ummul Mukminin r.a katanya: “ Pada suatu ketika Rasulullah saw diminta orang datang menta’ziahi jenazah bayi orang Anshar. Lalu aku berkata , “Berbahagialah bayi itu, seekor burung di antara burung-burung surga, yang belum pernah berbuat dosa atau ditimpa dosa.” Jawab Nabi saw.,” Mungkin tidak begitu. Kerana sesungguhnya Allah Ta’ala telah menyediakan bagi surga siapa siapa penghuninya semenjak mereka masih dalam sulbi bapa mereka, dan telah menyediakan bagi neraka siapa-siapa penghuninya, semenjak mereka masih dalam sulbi bapa mereka.”








Hadis sahih Muslim no 2286 jilid
Dari Abdullah r.a katanya “Pada suatu waktu Ummu Habibah, isteri Nabi saw. Mendoa “Wahai Allah, panjangkanlah usiaku bersama sama dengan suamiku Rasulullah saw. Dan dengan bapaku Abu Sufyan dan dengan saudaraku Muawiyah” maka bersabda Nabi saw “ Engkau memohon ajal yang sudah pasti (tak dapat diubah), memohon jumlah hari yang sudah ditetapkan hitungannya, serta rezeki yang sudah dibagi-bagi, yang tak dapat disegerakan sebelum tiba masanya dan tak dapat diundur sedikit jua pun dari waktu yang telah ditetap semula. Seandainya engkau mohon kepada Allah Taala perlindungan dari siksa neraka atau dari siksa kubur, itu lebih baik dan bagus”


Syeikh Abdul Qader al-Jaylani mengatakan : "Wahai kaumku, janganlah meminta yang lebih atau yang kurang. Janganlah terkedepan atau terkebelakang sebab takdir Allah itu meliputi segala sesuatu darimu secara berasingan. Tiada seorangpun diantara kamu melainkan baginya satu kitab (tertulis) yang khusus baginya."-al-Jaylani, Fath al-Rabbani Wa Faydh Rahmani, hlm 77Bagi saya, segalanya telah selesai dalam ketetapan Allah SWT. Qadhaknya telah berlalu. Tiada seorangpun yang boleh memprotes keputusanNya. Ucaplah : "Tiada boleh ditanya dari hal apa yang diputuskanNya. Namun mereka nanti akan ditanya."- al-Anbiya' 23

1 comment:

Mujahidiin said...

.

لا يستوي أصحاب النار وأصحاب الجنة





Siapa Ahli Jannah dan Siapa ahli Nar

Hadis 2436 jilid 4 Sahih Muslim
Dari Haritsah bin Wahab r.a katanya dia mendengar Nabi Saw bersabda “Mahukah kamu sekelian ku beritahu siapa ahli Jannah?” Jawab para sahabat “ Tentu ya Rasulullah” Sabda Baginda “ Muslim dhaif bila dihina orang, lalu dia bersumpah dengan menyebut nama Allah dan mereka berdoa kepadaNya, maka doa nya sungguh dimakbulkan Allah” kemudian baginda bertanya pula “Mahukah kamu kuberitahu siapa penduduk neraka?” jawab mereka “tentu” Sabda Baginda “setiap orang yang kasar, besar mulut, angkuh, takbur, sombong mewah, namun kikir/bakhil dan sombong”

Ayat “Kazalika yatba’uLlahu ala kulli qalbin mutakabbirin jabbarin” terjemahan “ yang demikian itu, Allah telah membekukan hati orang yang takbur dan sombong”

orang takbur dan sombong di identified sebagai orang fasik yang melakukan kezaliman secara terangan di depan pandangan muslimin muslimat… Allah ingatkan “ Allahu la yahdi kaumilfasikiin” terjemahan “ Allah tidak memberi hidayah bagi orang fasikiin”




Hadis 2437 Sahih Muslim:
Dari Abu hurairah r.a katanya Rasulullah saw bersabda “Ada dua macam penghuni neraka yang belum terlihat olehku dewasa ini : pertama , orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi, digunakannya untuk memukul manusia, kedua wanita yang berpakaian tetapi seperti bertelanjang dan pandai merayu menggoda, rambut mereka disasak seperti punuk unta miring, Mereka tidak dapat mencium jannah. Sesungguhnya bau jannah itu dapat dicium dari jarak yang sangat jauh

Hadis 2438

Dari Abu Hurairah r.a katanya dia mendengar rasulullah saw. Bersabda “ Tidak lama , jika usiaku panjang, engkau akan lihat suatu kaum memegang cemeti seperti ekor sapi ditangannya .mereka itu sentiasa berada dalam kemurkaan Allah Taala sepanjang pagi dan petang

Hadis 2442 jilid 4 sahih muslim

Penduduk jannah ada tiga macam ;
1. Penguasa yang adil, pemurah dan bertindak sesuai dengan Hukum
2. orang yang berhati pengasih dan berhati lembut terhadap karib kerabat dan muslimin
3. orang dhaif yang tidak terkendalikan otaknya, mereka disamping kamu hanyalah ikut-ikutan, mereka tidak mahu berkeluarga dan tidak mengkehendaki kekayaan.
Penduduk neraka ada 5 macam:

1. orang dhaif yang tidak mempergunakan otaknya, mereka hanya menjadi pengikut, tidak berusaha mencari nafkah untuk dirinya dan berkeluarganya.
2. pengkhianat yang tidak tahu malu, sampai hal-hal kecil dikhianati nya juga
3. orang yang pagi petang berusaha hendak menipumu, tentang keluargamu, dan hartamu
4. orang bakhil atau pendusta
5. orang yang bermulut buruk dan suka menggunjing/ mengejek...

*** hadis ni panjang sebenarnya
Hadis 1755 jilid 4 sahih Bukhari:
Dari Imran radhiallahu anhu dari nabi sallallhu alaihi wasalam bersabda “ Aku lihat ke dalam Jannah (Thala’tu fil jannah), maka kulihat kebanyakan ahlinya adalah al Fuqara’, . Dan aku melihat (Thala’tu finNar), maka kulihat kebanyakan ahlinya adalah wanita AnNisa’.
Waalaikum Salam..

“ Aku lihat ke dalam Jannah (Thala’tu fil jannah), maka kulihat kebanyakan ahlinya adalah al Fuqara’

Ada dua pandangan:

1) hadis ini menunjukkan kelebihan kemiskinan. Dan hadis ini adalah hujah paling kuat bagi ulama yg mengatakan faqir lebih aula daripada kaya. Ibn hajar kata: zahir hadis ini menggalakkan supaya mengurangkan kemewahan dalam kehidupan duniawi.



2) hadis ini bukan menunjukkan kelebihan faqir. Tetapi, Nabi cuma menceritakan bahawa ramai yg masuk syurga itu ialah org faqir. Yang menyebabkan mereka masuk syurga bukan kefakiran mereka, tetapi kesolehan mereka.

Dan aku melihat (Thala’tu finNar), maka kulihat kebanyakan ahlinya adalah wanita AnNisa’

Qurtubi berkata: Wanita ramai masuk neraka dan sikit masuk syurga kerana ramai mereka cepat terpengaruh dengan nafsu, cepat terpengaruh dengan perhiasan dunia, dan kerana mereka cepat terpedaya dengan dunia kerana kurangnya akal dan agama mereka.

Di dalam hadis lain, Nabi menerangkan kenapa ramai pompuan masuk neraka, iaitu kerana mereka kufur. Sabahat tanya: kufur kepada Allah ke? Nabi jawab: Kufur kepada suami (derhaka), dan kufur kepada ihsan.


Hadis 1760 sahih Bukhari jilid 4:
Dari Anas bin malik Radhiallahu anhu dari Nabi Sallallahu alaihi wasalam bersabda “ Allah berfirman di hari Kiamat “Bagaimanakah kalau seandainya kamu mempunyai segala suatu yang ada di bumi , mahukah kamu menebus diri dengan itu” jawabnya “Ya mahu” Kata Tuhan “aku menuntut kepada kamu hal yang lebih mudah dari itu, ketika kamu dalam sulbi Adam, iaitu supaya tidak menyekutu aku dengan sesuatu apa pun, tetapi kamu tidak menyukai selain mempersekutukan Aku,

Hadis sahih Bukhari no1167 jilid 3:
Dari Abi Said Al Khudri RadhiALlahu anhu, Rasulullah Sallallahu alaihi waSalam bersabda “Kalau mu’minun itu telah bebas dari Neraka, mereka ditahan pada Titian Siratol Mustaqim antara syurga dan neraka, lalu yang dizalimi dengan yang menzalimi akan membalas setiap kezaliman yang telah dilakukan di dunia lalu. Setelah mereka dibersihkan dan disucikan dari dosa penganiayaan itu maka barulah mereka diizinkan masuk Jannah. Demi Allah yang diri Muhammad di dalam kekuasaanNya, Setiap Insan itu lebih tahu tempatnya di Jannah daripada tempatnya di dunia.

Jawapannya di dalam hadis.
Abu Hurairah melaporkan bahawa Nabi SAW bersabda: "Demi (Tuhan) yang jiwaku di tangan-Nya. Tidak ada seorang pun Yahudi dan Nasrani daripada umat ini yang mendengar tentang aku, kemudian dia mati tanpa beriman dengan risalah yang dibawa olehku, melainkan dia menjadi penghuni Neraka"
Direkod oleh Muslim (no: 153).

La Tusyrik Billah dari Surah Luqman.



Dari ‘Ali r.a. katanya: Pada suatu hari kami mengantar jenazah ke perkuburan Baqi’ Al-Gharqad. Rasulullah Sallalahu ‘alaihi wasSalam mendatangi kami, lalu beliau duduk . Maka kami pun duduk pula di keliling beliau. Beliau memegang sepotong ranting, menunduk, dan menggaris-garis pasir dengan ranting. Kemudian beliau bersabda: “Tidak seorang jua pun di antara kamu melainkan tempatnya telah ditentukan Allah Ta’ala di Syurga atau di Neraka. Telah ditetapkan Allah apakah dia celaka atau bahagia. Maka bertanya seorang sahabat, “Ya Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak lebih baik kita diam saja menunggu suratan Takdir nasib kita tanpa ber‘amal? Jawab beliau, “ Orang yang telah ditetap Allah menjadi orang yang bahagia, adalah kerana dia beramal dengan ‘amalan orang yang bahagia. dan orang yang telah ditetapkan Allah menjadi celaka adalah kerana dia beramal dengan amalan yang celaka. Kerana itu, beramallah! Semua sarana telah disiapkan. Adapun orang yang bahagia, mereka dimudahkan untuk mengamalkan amalan-amalan orang bahagia. dan orang-orang celaka, mereka dimudahkan untuk beramal dengan amalan orang-orang celaka.” Kemudian beliau membaca ayat: “ Adapun orang-orang yang suka memberi dan bertaqwa maka Kami siap baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka akan Kami siapkan baginya jalan yang sukar. (Al-Lail, 92:5-10).